Jumat, 12 November 2010

Laptop dan Ketidaksuburan: Cara Duduk Berpengaruh

Mendekatkan kedua kaki menghasilkan panas skrotum yang tak diinginkan ketimbang panas laptop itu sendiri.

Laptop dan Ketidaksuburan: Cara Duduk Berpengaruh

Jika para pria bisa mencari cara untuk mengoperasikan komputer laptop dengan kaki agak terbuka, mereka mungkin bisa membatasi resiko ketidaksuburan, menurut temuan penelitian baru.

Memposisikan kaki tetap renggang ketika menggunakan laptop tidak akan menghasilkan panas berlebihan pada bagian skrotum ketimbang mendekatkan kedua kaki, para ilmuwan melaporkan temuan tersebut lewat internet di Fertility and Sterility pada tanggal 8 November 2010. Menempatkan pelindung di bawah laptop nampaknya tidak membantu mengatasi panas tersebut.

Skrotum yang panas bukan bahan tertawaan. Testis pada umumnya 2 atau 4 derajat Celsius lebih dingin dari temperatur standar tubuh yang merupakan lingkungan unik kondusif terhadap sifat pembelahan cepat sel-sel sperma. Memanaskan bagian tersebut bisa memicu tekanan oksidatif, memperlambat gerakan sperma dan mengurangi kemampuan mereka untuk membuahi sebuah telur selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, kata Edmund Sabanegh yang merupakan seorang urolog di Klinik Cleveland di Ohio. Demikian seperti yang dikutip dari ScienceNews, (10/11/10).

Dalam studi baru tersebut, urolog Yefim Sheynkin dari Universitas Stony Brook di New York dan para koleganya mendaftarkan 29 pria berumur 21 hingga 35 tahun untuk berpartisipasi dalam tiga tes di mana setiap pria mengoperasikan sebuah komputer laptop di atas pahanya selama satu jam. Tes pertama memerlukan pendekatan kedua paha ketika menggunakan laptop tersebut. Tes kedua membutuhkan posisi yang sama tapi dengan pelindung terpasang di bawah laptop. Tes ketiga memperkenankan para pria untuk meregangkan kaki mereka pada sudut 70 derajat ketika mereka menggunakan laptop dengan pelindung untuk menahan laptop yang cukup lebar untuk menjangkau kedua kaki dan menstabilkan komputer itu.

Setiap pria menyelesaikan ketiga tes tersebut, tapi hanya melakukan satu tes per hari. Sebelum setiap eksperimen, sensor-sensor merekam temperatur skrotum tiap-tiap relawan dan merekam setiap perubahan selama sesi tes.

Penggunaan laptop pada ketiga tes meningkatkan temperatur skrotum pria secara signifikan dari waktu sebelum tes, tapi menjaga kaki tetap terbuka membatasi kenaikan ini sekitar 1,4 derajat Celsius selama waktu tes. Ketika kaki dirapatkan temperatur naik 2,2 derajat jika menggunakan pelindung dan 2,3 derajat tanpa pelindung.

Lebih lagi, butuh waktu rata-rata 28 menit bagi temperatur skrotum untuk naik 1 derajat Celsius ketika para pria meregangkan kaki mereka, tapi hanya 14 menit untuk meningkatkan temperatur seperti itu ketika mereka mendekatkan kaki mereka dengan pelindung dan 11 menit tanpa pelindung.

"Mendekatkan kaki seperti kebanyakan orang menggunakan laptop memang nampaknya merupakan yang terburuk," tutur Sabanegh. "Hal ini sangat masuk akal."

Pelindung laptop yang juga disebut laptop pads atau trays dijual di internet dan di toko komputer atau alat-alat perkantoran walaupun pada umumnya tidak begitu protektif, kata Sheynkin. Dia merekomendasikan bahwa para pria menempatkan laptop di atas meja yang memungkinkan mereka untuk bebas menggerakkan kaki mereka dan menghindari terjebak pada posisi tunggal untuk periode yang cukup lama.

Sabanegh mengatakan bahwa banyak pria sudah memahami resiko peningkatan temperatur skrotum. Walaupun panas seperti itu tidak selalu menjadi masalah utama bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan, itu merupakan bagian konseling. "Aku akan mengatakan kepada mereka, 'Cobalah untuk menjadi sehat di segala bidang yang bisa anda lakukan.' Hal itu berarti berhentilah menaruh laptop pada pangkuan anda, berhentilah menggunakan bak mandi panas dan hal lain seperti itu."

http://www.fertstert.org/article/S0015-0282(10)02689-0/abstract

Kategori Terkait:

"Laptop dan Ketidaksuburan: Cara Duduk Berpengaruh" - 08.53.00