Sabtu, 09 Oktober 2010

Menggunakan Senjata Kanker Untuk Melawan Dirinya Sendiri

Tumor nampaknya menenangkan sistem imun kita dengan cara menyadap kode-kode tubuh kita, tapi kita bisa saja menggunakan trik ini untuk memburu dan menaklukkannya.

Senjata Melawan Kanker

Melanoma bukan hanya sebagai salah satu jenis tumor yang paling ganas tapi sel kanker tersebut mampu bertahan dan bereproduksi meski tubuh berusaha keras untuk menghancurkannya. Profesor Vincenzo Cerundolo yang merupakan Direktur MRC Unit Imunologi Manusia di Universitas Oxford telah mencoba mencari tahu bagaimana melanoma bertahan terhadap serangan-serangan ini.

Tubuh kita terus-menerus bertarung melawan infeksi-infeksi dan sel-sel ganas. Kita memiliki banyak metode pertahanan sebagai bagian dari sistem kekebalan atau imun kita yaitu bala tentara yang sangat besar lengkap dengan berbagai jenis pasukan serta manuver-manuver.

Jenjang kepangkatannya termasuk sejenis sel kuat yang disebut neutrofil. Neutrofil dipadatkan penuh dengan enzim-enzim kuat yang dapat menghancurkan sel-sel pada waktu yang sama merekrut bala bantuan ke wilayah peradangan tersebut. Akan tetapi seperti dalam pertempuran mana pun, ada ketakutan akan serangan terhadap teman sendiri jadi sistem imun dapat dengan cepat mengeluarkan protein-protein pembawa pesan yang mengembalikan pasukan-pasukan ke dalam posisi pasif agar mereka tidak merusak sel-sel tubuh sendiri.

Masalahnya ialah bahwa sebagaimana kode apapun yang digunakan dalam perang, pihak musuh bisa memecahkannya. Tim Vincenzo baru-baru ini menemukan bahwa melanoma melakukan hal yang sama karena mereka juga memproduksi protein-protein pembawa pesan yang memberi sinyal pada peradangan untuk berhenti.

Protein yang dimaksud ialah serum amiloid A (SAA) dan serum tersebut mengubah neutrofil dari agresif menjadi anti peradangan. Dengan kata lain, melanoma nampaknya telah mengembangkan suatu cara untuk memanipulasi mekanisme keamanan tubuh itu sendiri agar supaya mereka tidak dihancurkan.

Sayangnya, walaupun bagi melanoma, memproduksi neutrofil anti peradangan bukanlah efek satu-satunya protein itu. Penelitian terakhir tim Vincenzo yang dipublikasikan di Nature Immunology menunjukkan bahwa SAA juga mempengaruhi tipe sel imun satunya lagi yang disebut invarian pembunuh alami sel T (iPAT) di mana sel itu memiliki efek sebaliknya yaitu mendahului memulai respon imun dengan mengaktivasi sel-sel penghasi antibodi (limfosit B) dan merekrut lebih banyak sel yang mampu menghancurkan sel-sel yang terinfeksi tumor atau virus (Pembunuh limfosit T).

Vincenzo menjelaskan bahwa "SAA digunakan dalam tubuh untuk mengatur sistem imun yaitu menjaga tubuh tetap waspada terhadap serangan tapi menghentikannya dari usaha melakukan kerusakan apapun yang tidak diminta. Pertanyaan tentang bagaimana melanoma bisa mengalahkan pertahanan sistem imun telah ditanyakan dalam waktu yang cukup lama dan melanoma memiliki banyak trik, tapi kami pikir penggunaan protein ini oleh melanoma merupakan hal yang sangat penting. Akan tetapi mengetahui bahwa SAA juga berinteraksi dengan sel-sel iPAT ini merupakan hasil yang sangat tak terduga dan itu berarti ada cara yang mungkin untuk mengembalikan respon imun anti tumor."

Pada orang-orang yang sehat, jumlah sel-sel neutrofil sudah berada diatas sel-sel iPAT, tapi pada pasien-pasien kanker bahkan ada lebih kurang sel-sel iPAT untuk menyerang tumor-tumor tersebut. Vincenzo mengatakan, "ini baru dalam tahap permulaan tapi ada obat-obat yang dapat memacu aktifasi sel-sel iPAT yang bisa saja kita gunakan untuk membuat sistem imun pasien untuk mengadakan perlawanan."

"Tubuh kita ditempatkan pada posisi yang agak berhati-hati karena kita tak mau sistem imun kita merusak bagian-bagian sehat tubuh kita, tapi jika kita tahu apa yang kita lakukan, kita bisa mengaktifkan sistem imun di bagian-bagian dan waktu ketika kita membutuhkannya. SAA dikeluarkan selama peradangan dari tiap masalah akut atau kronis seperti influensa atau artritis. Jika kita bisa memanipulasi sel-sel iPAT secukupnya, hal tersebut bisa menjadi prospek yang sangat menarik, bukan saja untuk kanker tapi untuk banyak penyakit peradangan lainnya."

http://www.nature.com/ni/journal/vaop/ncurrent/full/ni.1942.html

Kategori Terkait:
Informasi Terkait:

"Menggunakan Senjata Kanker Untuk Melawan Dirinya Sendiri" - 14.38.00