Penelitian baru menemukan bahwa mereka yang melakukan meditasi secara teratur kurang merasakan rasa sakit karena otak mereka mengantisipasi rasa sakit yang kurang.
Para Ilmuwan Universitas Manchester merekrut orang-orang yang memiliki beragam pengalaman meditasi dari yang berbulan-bulan sampai bertahun-tahun dalam penelitian. Hanya para pelaku meditasi tingkat lanjut yang memiliki antisipasi dan pengalaman rasa sakit berbeda dari mereka yang bukan pelaku meditasi.
Jenis meditasi juga berbeda-beda tetapi semua mengikutsertakan praktek "meditasi kesadaran" seperti bentuk dasar terapi kognisi berdasarkan kesadaran yang direkomendasikan untuk depresi berulang oleh National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) pada tahun 2004.
"Meditasi menjadi semakin populer sebagai cara untuk mengobati penyakit kronis seperti rasa sakit yang disebabkan oleh arthritis," kata Dr. Christopher Brown, yang mengadakan penelitian. "Baru-baru ini, sebuah badan amal kesehatan mental menginginkan agar meditasi secara rutin tersedia di NHS untuk mengobati depresi, yang terjadi sampai 50% pada orang yang sakit kronis. Namun, para ilmuwan baru saja mulai melihat bagaimana meditasi bisa mengurangi dampak emosional dari rasa sakit."
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Pain menemukan bahwa beberapa bagian otak menjadi kurang aktif ketika para pelaku meditasi mengantisipasi rasa sakit pada waktu mereka ditembak dengan sinar laser. Mereka yang memiliki pengalaman meditasi lebih lama (hingga 35 tahun) menunjukkan paling sedikit antisipasi dari rasa sakit yang disebabkan oleh laser.
Dr. Brown yang bertugas di Manchester's School of Translational Medicine menemukan bahwa orang-orang yang melakukan meditasi juga menunjukkan aktifitas yang tidak biasa selama proses antisipasi rasa sakit di bagian prefrontal cortex yang merupakan bagian otak yang diketahui terlibat dalam mengontrol perhatian dan proses berpikir ketika ancaman potensial dirasakan.
Dia mengatakan: "Hasil penelitian ini mengkonfirmasi hal yang kita duga yaitu meditasi dapat mempengaruhi otak. Meditasi melatih otak untuk lebih fokus pada waktu sekarang dan oleh karena itu meluangkan sedikit waktu untuk mengantisipasi kejadian negatif di masa depan. Mungkin ini yang membuat meditasi efektif mengurangi depresi berulang yang membuat sakit kronis sangat buruk.
Dr. Brown mengatakan temuan itu harus mendorong penelitian lebih lanjut tentang bagaimana otak diubah dengan praktek meditasi. Dia mengatakan: "Meskipun kami menemukan bahwa para pelaku meditasi mengantisipasi rasa sakit lebih kurang dan merasakan rasa sakit kurang tidak menyenangkan, secara tepat tidak jelas bagaimana meditasi mengubah fungsi otak dalam waktu tertentu untuk menghasilkan efek tersebut.
"Namun, pentingnya mengembangkan perawatan baru untuk nyeri kronis sudah jelas: 40% orang yang menderita sakit kronis melaporkan cara menghilangkan rasa sakit mereka tidak memadai.
Di Inggris, lebih dari 10 juta orang dewasa berkonsultasi dengan dokter setiap tahun karena artritis dan kondisi yang terkait. Perkiraan biaya tahunan kondisi kesehatan ini dan pelayanan sosial adalah £ 5.700.000.000 atau sekitar Rp.76.914.191.695.584.
Rekan penulis peneliti Profesor Anthony Jones mengatakan: "Orang mungkin berpendapat bahwa jika terapi berhasil, lalu mengapa kita harus peduli bagaimana cara kerjanya? Tapi mungkin mengejutkan mengetahui bahwa mekanisme tindakan terapi saat ini banyak yang belum diketahui. Ini merupakan fakta yang menghambat pengembangan pengobatan baru. Memahami cara kerja meditasi akan membantu meningkatkan metode pengobatan dan membantu dalam pengembangan terapi baru.
"Mungkin juga ada beberapa jenis pasien dengan nyeri kronis yang mendapatkan manfaat dari terapi meditasi lebih daripada yang lain. Jika kita dapat mengetahui mekanisme kerja dari meditasi untuk mengurangi rasa sakit, kita mungkin dapat menyaring pasien di masa yang akan datang untuk kekurangan dalam mekanisme itu, memungkinkan kita untuk menargetkan pengobatan untuk orang-orang yang dimaksud."
http://www.manchester.ac.uk/
Kategori Terkait:
"Meditasi Mengurangi Dampak Emosional Rasa Sakit" - 15.52.00